1. Engle. Kollat Dan Bleckwell
Model ini menerangkan komponen dasar model
EKB adalah stimulus, proses informasi, proses pengambilan keputusan, variabel
proses pengambilan keputusan dan pengaruh lingkungan eksternal.
Penjelasan : Komponen proses pengambilan
keputusan ada lima tahap yaitu: pengenalan masalah, penelusuran informasi,
evaluasi alternative, pilihan dan hasil
(a) Pengenalan masalah terjadi bilamana
konsumen menyadari perbedaan diantara situasi yang ada dengan situasi yang
diharapkan.
(b) Tahap penelusuran informasi meliputi
kecepatan dan keluasan dalam menimbulkan kembali informasi yang ada dan
pengalaman-pengalaman mengenai masalah.
(c) Tahap evaluasi alternative meliputi
membandingkan informasi tentang merk melalui proses penelusuran criteria
evaluasi.
(d) Pada bagan ditunjukkan pula kebiasaan
membeli dari kekuatan niat pembeli. Pilihan konsumen akan menentukan outcome,
apakah konsumen menjadi puas atau tidak puas sebagai pengalaman langsung dalam
menggunakan suatu merk. Hasilnya juga dapat dissonance, tidak cocok apabila
merk tidak sesuai dengan pilihannya.
(e) Beberapa pengaruh eksternal lainnya
adalah norma dan nilai budaya yang berlaku.
2. Nicosia
Pengambilan keputusan konsumen dari Nicosia
melibatkan firma. Firma akan mempengaruhi perilaku konsumen, dan
sebaliknya.Model ini dibagi menjadi empat lapangan, yaitu :
· Lapangan 1, meliputi arus
berita dari firma kepada atau penyampaian pesan, terdiri dari bagian 1
variabel- variabel dan sifat-sifat merk dan produk, factor lingkungannya,
strategi pemasaran, saingan dan iklan , bagian 2 merupakan atribut konsumen dan
juga merupakan predisposisi untuk terbentuknya sikap konsumen terhadap merk
atau produk tertentu.
· Lapangan 2 merupakan usaha
pencarian informasi dan evaluasi informasi yang diterima mengenai produk.
· Lapangan 3 merupakan suatu
keputusan membeli sebagai suatu pemilihan alternatif yang diambil.
· Lapangan 4 merupakan
penyimpanan kesan mengenai pengalaman terhadap suatu produk yang mengendap di
dalam memori.
3. Andreasen
Model Andreasen dibangun dari
konsepsi-konseosi tentang formasi sikap dan perubahannya dalam psikologi
sosial. Kunci perubahan sikap ditetntukan oleh berbagai macam jenis informasi.
Model ini menjelaskan seluruh proses dari rangsangan-rangsangan sampai dengan
hasilnya yang berupa perilaku, semua itu terkandung dalam siklus pemrosesan
informasi yg terdiri empat tahap yaitu: input berupa rangsangan (stimuli),
pengamatan (perception) dan penyaringan, perubahan-perubahan sifat, serta macam
hasil yang mungkin terjadi
Titik pusat model Andreasen adalah pada
formasi sikap dan perubahan sikap. Perubahan cara pengamatan konsumen terhadap
produk perusahaan dapat dilakukan dengan mempengaruhi sikap melalui jaringan
produk dan komunikasi perusahaan.
4. Clawson
Model
ini didasarkan pada teori bentuk dan teori bidang. Perilaku konsumen
dipengaruhi oleh hasil konflik psikologis dalam berbagai situasi. Konsumen
individu mengumpulkan valensi-valensi positif dan negatif dari suatu produk
yang hendak dibeli. Terjadinya pembelian merupakan hasil bahwa valensi-valensi
positif yg lebihh besar daripada valensi negatif. Nilai masing-msing valensi
tersebut tidak tetap dan tidak bebas dari pengaruh ruang individu. Kebutuhan akan
suatu produk timbul dan dipengaruhi oleh ruang hidup individu yaitu tempat,
waktu,dsb
Valensi
adalah pengertian yang menggambarkan sifat dari pada lingkungan psikologis,
yaitu nilai lingkungan psikologis itu bagi seseorang. Ada dua nilai yaitu nilai
positif dan nilai negatif:
(1)
Sesuatu mempunyai nilai atau valensi positif apabila menyebabkan berkurangnya
atau hilangnya tegangan bila seseorang mendapatkan sesuatu itu, serta
menyebabkan meningkatkan tegangan jika seseorang terhambat untuk mendapatkanya.
Misalnya minuman bagi orang yang haus.
(2)
Sesuatu mempunyai nilai atau valensi negatif jika menyebabkan meningkatnya
tegangan jika seseorang mendapatkanya dan menyebabkan menurunya tegangan bila
seseorang meninggalkannya. Misalnya limbah.
Jadi valensi positif bersifat menarik dan
velensi negatif bersifat menolak.
5. Hirarki Kebutuhan Maslow
Ada
lima hirarki kebutuhan yi; fisiologis, keselamatan, cinta, penghargaan. Dan
aktualisasi diri. Maslow menekankan adanya suatu hirarkhi kebutuhan, dimana
kebutuhan yang lebih tinggi akan dipenuhi seterlah kebutuhan yang lebih rendah
dipenuhi terlebih dahulu.
Hirarkhi
kebutuhan menurut Maslow adalah sebagai berikut:
(a) kebutuhan fisiologis,
seperti makan, minum, perumahan, dan sebagaimnya.
(b) kebutuhan akan keselamatan,
yaitu perlindungan dari bahya, ancaman, dan perampasan ataupun pemecatan dari
pekerjaan.
(c) kebutuhan milik dan
kecintaan, misalnya kepuasan sebagai anggota keluarga dan kelompok, kesenangan,
kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain dan sebagainya.
(d) kebutuhan akan penghargaan,
misalnya reputasi, prestise, kehormatan diri, kebutuhan akan status dan
kedudukan dan sebagainya.
(e) kekbutuhan akan kenyataan
diri, mislanya penyelesaian pekerjaan sendiri, pengembangan diri semaksimal
mungkin, kreativitas, ekspresi diri dan sebagainya.
Maslow menggunakan hirarkhi kebutuhan ini
sebagai dasar penelitian untuk menentukan bagaiman tingkatan kebutuhan ini
berkaitan dengan perilaku manusia. Intinya seseorang akan melakukan pembelian
untuk memenuhi suatu kebutuhannya kalau kebutuhannya yang lebih rendah telah
terpenuhi. Dengan kata lain orang tidak akan membeli produk untuk pemenuhan
kebutuahan akan keselamatan kalau kebutuahan fisiologis/kebutuhan pokoknya
terpenuhi.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar