BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam
dunia bisnis, kegiatan presentasi atas berbagai peristiwa penting seperti
pengajuan usulan proyek-proyek baru, pengembangan produk, perluasan pasar, dan
sebagainya, bukanlah hal baru. Presentasi bisnis yang baik akan memberikan
dampak yang baik pula bagi lembaga atau institusi yang melakukan presentasi.
Oleh karena itu, dalam melakukan presentasi bisnis harus dilakukan persiapan
secara matang sehingga tujuan presentasi bisnis yang efektif dapat tercapai.
Dalam
makalah ini, akan dibahas tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bagaimana
melakukan presentasi bisnis yang baik, mulai dari tujuan melakukan presentasi
bisnis, tahap persiapan, penentuan alat bantu presentasi bisnis, menganalisa
audiens, menganalisa isyarat-isyarat nonverbal, peninjauan lokasi, bagaimana
mengembangkan percaya diri dan berlatih presentasi bisnis.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
tujuan dari presentasi bisnis?
2. Bagaimana
cara mempersiapkan presentasi bisnis yang baik?
3. Apa
saja perlengkapan yang diperlukan dalam presentasi bisnis?
4. Bagaimana
proses menganalisa audiens?
5. Bagaimana
proses menganalisa sinyal nonverbal yang digunakan dalam presentasi bisnis?
6. Bagaimana
melakukan peninjauan lokasi dalam presentasi bisnis?
7. Bagaimana
menumbuhkan percaya diri saat melakukan presentasi bisnis?
8. Apa
saja yang harus dilakukan dalam berlatih presentasi bisnis?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan
tujuan presentasi bisnis
2. Menjelaskan
bagaimana cara mempersiapkan presentasi bisnis yang baik.
3. Mengidentifikasi
perlengkapan yang diperlukan dalam presentasi bisnis
4. Menganalisis
audiens yang akan dihadapi dalam presentasi bisnis
5. Menjelaskan
cara menganalisa sinyal nonverbal dalam presentasi bisnis
6. Menjelaskan
cara melakukann peninjauan lokasi dalam presentasi bisnis.
7. Menjelaskan
cara menumbuhkan rasa percaya diri saat melakukan presentasi bisnis
8. Menjelaskan
langkah-langkah dalam berlatih presentasi bisnis.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perusahaan
PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk dimulai dari pabrik susu rumahan pada tahun
1958 di Bandung - Jawa Barat. Perusahaan multinasional yang memproduksi minuman
yang bermarkas di Padalarang, Kab. Bandung, Indonesia. Beralamat di Jln. Raya
Cimareme 131, Padalarang, Kab. Bandung. Perusahaan ini awalnya merupakan industri
rumah tangga, kemudian menjadi suatu entitas perseroan terbatas pada tahun
1971. PT Ultrajaya melebarkan sayap bisnisnya menjadi PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company. Perusahaan ini merupakan pioner di bidang
industri minuman dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang memiliki mesin
pemroses minuman tercanggih se-Asia Tenggara.
Pada awalnya perusahaan yg berawal dari sebuah rumah di Jln. Tamblong Dalam,
Bandung, ini hanya memproduksi susu. Namun seiring perkembangannya, dia juga
memproduksi juice dalam kemasan bermerek Buavita dan Gogo serta memproduksi Teh
Kotak, Sari Asem Asli dan Sari Kacang Ijo. Sejak tahun 2008 merek Buavita dan
Gogo dibeli oleh PT. Unilever Indonesia Tbk. sehingga PT. Ultrajaya Milk
Industry Tbk. bisa kembali ke bisnis utamanya, yaitu produksi susu. Perusahaan
yang didirikan oleh Ahmad Prawirawidjaja ini, seorang pengusaha Tionghoa yg
sudah bermukim di Bandung, sekarang dikomandani oleh generasi kedua, yaitu
Sabana Prawirawidjaja, dan siap-siap diteruskan kepada generasi ketiga,
Samudera Prawirawidjaja.
Dan hingga kini, brand
unggulan, UltraMilk, masih tetap unggul di antara segmen susu cair. Lahan
peternakan berlokasi di tengan lahan perkebunan di dataran tinggi Bandung,
dimana tersedia sumber daya alam alami berkualitas baik, sebagai bahan baku
produk kami. Kesegaran bahan baku serta semua nutrisi yang terkandung di
dalamnya kemudian kami proses dengan teknologi Ultra High Temperature ( UHT )
digabungan dengan teknologi pengemasan aseptik.
Kini, hampir 90% total
produksi, kami distribusikan ke seluruh konsumen di seluruh pelosok Indonesai,
sementara kurang lebih 10% produksi, kami ekspor ke beberapa negara di Benua
Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Amerika
2.2
Tujuan Presentasi Bisnis
Seorang
presenter ( pembicara) yang melakukan persentasi dihadapan pemirsa (audiens)
tentunya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan
tersebut, seorang presenter perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya,
baik yang berkitan dengan persiapan mental, pemahaman materi yang ingin
disampaikan, alat bantu yang digunakan, dan pemahaman yang baik terhadap
audiens.
Secara
umum, presentasi bisnis memiliki 4 tujuan pokok, yaitu:
1. Menginformasikan
Pesan-Pesan Bisnis Kepada Audiens
Salah satu tujuan
presentasi bisnis yang lebih umum adalah menyampaikan atau menginformasikan
(inform) pesan-pesan bisnis kepada audiens (audience). Pesan-pesan bisnis yang
disampaikan tentu saja harus menarik, sederhana, mudah dipahami, dan enak
didengar audiens. Hindarkan bentuk-bentuk presentasi yang membosankan, monoton,
tidak jelas dan bahasannya sulit dipahami.
2. Menghibur
Audiens
Selain memberikan
informasi, presentasi bisnis juga mempunyai tujuan untuk menghibur (entertain)
audiens. Artinya, untuk mencapai tujuan presentasi bisnis seorang pembicara
perlu menyelipkan humor-humor segar yang mampu menghidupkan suasana. Namun
demikian, suasana dalam presentasi bisnis juga perlu dikendalikan, jangan
sampai lepas kendali sehingga suasana tak ubahnya seperti dagelan atau lelucon.
Seorang pembicara yang
berpengalaman akan mengetahui kapan ia harus mengubah ritme presentasi dan
kapan harus memasukkan humor-humor penyegar suasana. Yang perlu diingat adalah
humor yang diselipkan dalam suatu presentasi bisnis hanyalah sebagai selingan
dan bukan yang utama.
3. Menyentuh
Emosi Audiens
Selain memberi informasi
dan menghibur, presentasi bisnis juga memiiki tujuan untuk dapat menyentuh
emosi (emotion) audiens. Seorang pembicara yang berpengalaman tentunya tahu
bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnis yang mampu menyentuh emosi audiens.
Dengan gaya bicara dan
intonasi suara yang menarik, seorang pembicara mampu menggugah emosi audiens.
Seperti contoh, seorang pembicara bisa saja menggugah emosi audiens untuk
bersemangat, terharu atau hanyut dalam keprihatinan, melalui ekspresi yang
dimunculkan oleh si pembicara.
4. Memotivasi
Audiens Untuk Bertindak
Tujuan terakhir presentasi
bisnis adalah memberikan motivasi (motivation) kepada audiens untuk melakukan
atau bertindak sesuatu sesuai yang dikehendaki pembicara. Dalam memotivasi
audiens, seorang pembicara perlu menyatakannya secara eksplisit dan bukan
menggunakan bahsa basa-basi. Dalam arti bahwa apa yang diinginkan pembicara
harus secara tegas dan jelas tercakup dalam presentasi. Sebagai contoh,
pembicara menghimbau para karyawan untuk mempertegas komitmennya meningkatkan
disiplin kerja, meningkatkan daya saing perusahaan melalui peningkatan kualitas
produk dan sejenisnya. Pendek kata, bagaimana seorang pembicara mampu
memunculkan reaksi para audiens.
2.3
Persiapan Presentasi Bisnis
Dalam
bidang apapun, keberhasilan dapat diraih apabila persiapan dilakukan dengan
baik. Begitu halnya dengan presentasi bisnis, presentasi bisnis yang baik hanya
akan dapat dicapai jika persiapan untuk melakukan presentasi tersebut dilakukan
dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini persiapan yang diperlukan untuk presentasi
bisnis mencakup beberapa hal, yaitu:
1. Penguasaan
Terhadap Topik atau Materi yang akan Dipresentasikan
Penguasaan terhadap materi
yang akan dipresentasikan merupakan salah satu syarat penting agar apa yang
ingin disampaikan kepada audiens dapat mencapai sasaran. Ketidaksiapan terhadap
materi yang akan dipresentasikan bukan saja menghambat penyampaian pesan
terhadap audiens, tetapi juga akan memberikan citra (image) yang kurang baik
bagi pembicara yang bersangkutan. Oleh karena itu, kuasailah materi tersebut
dengan baik sebelum melakukan presentasi dihadapan audiens.
2. Penguasaan
Berbagai Alat Bantu Presentasi dengan Baik
Di samping penguasaan
materi yang baik, yang juga penting adalah bagaimana seorang pembicara mampu
memanfaatkan berbagai alat bantu presentasi bisnis demi pencapaian tujuan yang
dikehendaki.
Berbagai alat bantu presentasi
bisnis yang digunakan antara lain; whiteboard, spidol, overhead projector
(OHP), transparansi, slide, komputer, bagan, flip chart, kamera video, tape,
televisi, dan LCD projector.
3. Menganalisis
Audiens
Agar tujuan presntasi
bisnis dapat tercapai dengan baik, seorang pembicara perlu mengenal siapa
sebenarnya yang menjadi audiens. Melalui pendekatan bertanya dengan menggunakan
kata tanya seperti; apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana, seorang
pembicara akan dapat mengidentifikasi siapa sebenarnya audiens yang dimaksud
sehingga dapat melakukan berbagai persiapan antisipatif.
4. Menganalisa
Berbagai Lingkungan Lokasi atau Tempat Untuk Presentasi
Agar presentasi bisnis yang
dilakukan tersebut dapat mencapai tujuan, seorang pembicara perlu
mengenal lebih dekat lingkungan atau lokasi atau tempat ia akan
melakukan presentasi bisnis.
Pemahaman terhadap
lingkungan atau suasana lokasi untuk presentasi bisnis tersebut akan memberikan
kemudahan kepada seorang pembicara dalam mengatur alat bantu presentasi yang
sesuai dengan suasana lokasi tersebut. Misalnya, apakah lokasi yang digunakan
untuk presentasi memiliki ruang yang cukup luas, bagaimana tata letak ruangan
tersebut, bentuk meja dan tempat duduk audiens, dan lain-lain.
2.4 Alat
Bantu Presentasi Bisnis
Sejalan
dengan perkembangan teknologi multimedia dewasa ini, sudah seharusnya seorang
pembicara profesional tidak ketinggalan dalam memeanfaatkan teknologi modern
tersebut. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana seorang pembicara mampu
menjelaskan, menafsirkan, maupun meyakini yang dipresentasikan dengan baik
melalui alat bantu presentasi yang tersedia tersebut.
Pemilihan
alat bantu audio visual presentasi yang akan digunakan sangat bergantung pada
sejauh mana seorang pembicara mampu menganalisis materi, audiens, maupun
suasana lokasi seorang pembicara akan melakukan presentasi bisnis.
Ketidaktepatan dalam menggunakan alat bantu presentasi bisnis bukan saja
mengganggu jalannya presentasi yang dilakukan, tetapi juga memberikan penilaian
yang kurang mrnguntungkan bagi pembicara tersebut. Alat bantu presentasi cukup
banyak variasinya, mulai dari alat bantu presentasi yang konvensional sampai
dengan yang modern atau kontemporer.
Sebelum
menggunakan alat bantu presentasi tersebut, sudah selayaknya apabila seorang
pembicara memiliki kemampuan teknis operasional dan melakukan pemeriksaan
sebelum alat bantu presentasi bisnis tersebut digunakan. Berbagai alat bantu
presentasi bisnis mencakup antara lain; blackboard, whiteboard, flipcharts,
transpartasi overhead projector, slide, papan tulis elektronik, VCR, panel LCD,
LCD projector. Masing-masing alat bantu presentasi bisnis tersebut memiliki
keunggulan dan kelemahan yang dapat dijelaskan berikut ini;
1. Papan
Tulis Hitam dan Papan Tulis Putih (blackboard dan whiteboard)
Papan tulis hitam
(blackboard) merupakan salah satu alat bantu presentasi yang sudah cukup kuno,
sehingga kini alat bantu tersebut relatif jarang digunakan. Selain papan tulis
hitam, kini muncul papan tulis putih (whiteboard) yang banyak digunakan di
berbagai perkantoran bisnis maupun nonbisnis. Sarana ini cocok untuk kegiatan
seperti lokakarya, briefing, rapat rutin, maupun diskusi kelompok. Sarana ini
memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan sebagai berikut.
2. Flip
Charts
Flipcharts adalah sebuah
papan yang dilengkapi dengan lembaran-lembaran kertas berukuran besar. Apabila
lembar kertas pertrama sudah penuh, pembicara dapat membuka lembar berikutnya
yang masih kosong dengan menyibak kertas tersebut atau menyobeknya. Sarana ini
juga memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan.
3. Transparansi
Overhead Projector
Transparansi OHP nampaknya
merupakan alat bantu presentasi yang cukup populer bagi para pembicara. Di
berbagai belahan dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada,
berdasrkan survei yang dilakukan oleh Genigraphics Corporation tahun 1987,
sekitar 57% lembar transparansi dihasilkan dengan mesin fotokopi, dan selalu
dibuat dengan mesin ketik atau bahkan teks tulisan tangan. Hanya 20%
transparansi dibuat dari artwork dan 32% dai grafik komputer.
Dengan semakin meluasnya
teknologi computer, semakin banyak orang dapat memanfaat kan kemampuan computer
untuk membuat tampilan grafik, gambar, bagan dan sejenisnya dengan kualitas
yang lebih baik.
4. Slide
Sekitar tahun 1980-an slide cukup
populer bagi alat bantu presentasi. Slide dapat berupa foto, grafis, atau
gabungan keduanya. Kualitas gambar dan tampilan yang disajikan dengan slide ini
cukup baik, di samping juga mudah dan gampang membawanya. Dalam
perkembangannya, slide yang berukuran 35 mm ini dapat
dikombinasikan dengan personal computer (PC) dengan resolusi
gambar berkualitas tinggi serta dapat disimpan dalam disket.
5. Papan
Tulis Elektronik
Papan tulis elektronik
telah dikembangkan dengan menawarkan berbagai kemudahan yang banyak digunakan
di kantor, konferensi, dan ruang pelatihan. Papan tulis elektronik tersebut
memiliki motor listrik untuk menggulung layar sehingga muncul bagian bersih
yang baru, dan seterusnya. Layar papan tulis tersebut dapat dihubungkan
dengan printer yang dapat mencetak tulisan yang ada di layar
tersebut. Papan tulis elektronik cocok untuk kegiatan diskusi kecil atau
sejenisnya. Sarana ini juga memiliki berbagai keunggulan dan kelemahan
sebagaimana alat bantu lainnya.
6. Video
Cassette Recorder (VCR)
Video Cassette Recorder (Perekam kaset video)
dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan presentasi bisnis. Anda dapat
merekam berbagai program pelatihan atau kegiatan-kegiatan tertentu sebagai
bahan studi kasus, dalam format kaset video. Secara umum, kaset video memiliki
tiga macam format yaitu PAL (digunakan Australia, Selandia baru, Inggris,
Spanyol, Portugal, Norwegia, Swedia, Denmark, Polandia, Austria Belanda, Swiss,
Afrika selatan, Cina, Hong kong, Singapura, Malaysia, dan Indonesia); NTSC
(digunakan di Amerika serikat, Kanada, Jepang, Taiwan, Filipina dan sejumlah
negara Amerika latin); SECAM (digunakan di Prancis, Jerman, Yunani, Timur
Tengah, Mauritius, Rep. Ceska, Slovakia, Hungaria, Polandia, dan Rusia). Sarana
ini juga memiliki keungulan dan kelemahan
7. Panel
LCD
Panel Liquid Crystal
Display (LCD) memiliki kesamaan dengan layar komputer jenis laptop, yakni
transparan. Untuk dapat berpotensi, layar LCD dihubungkan denganportmonitor bagian
belakang komputer dan bertindak seperti layar komputer buatan yang menayangkan
itar 16,7 juta warna dengan kualitas tampilan gambar cukup baik. Panel LCD ini
baru dapat berfungsi bila dihubungkan dengan personal computer(PC),
baik dalam bentuk portable computer maupun desktop
computer. Panel LCD ini juga memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai alat
bantu persentasi lainnya.
8. Proyektor
LCD
Proyektor LCD (Liquid
Crystal Display) merupakan salah satu alat bantu presentasi yang
banyak digunakam oleh organisasi atau lembaga bisnis maupun nonbisnis. Dalam
perkembangannya, proyektor LCD dari waktu ke waktu mengalami perkembangan
produk yang semakin menarik dan ramping.
Proyektor LCD ini baru
dapat berfungsi dengan baik apabila dihubungkan denganpersonal computer (PC)
baik dalam bentuk komputer jinjing (portable computer)maupun komputer
meja (desktop computer). Bagaimana pengoperasian LCD proyektor yang telah
dihubungkan ke komputer memerlukan software untuk presentasi. Ada beberapa
software presengtasi yang dapat digunakan, antara lain:Microsoft Powerpoint,
Harvard Graphics, Lotus Freelance, Adobe Persuasion, Novell Presentations, dan
Compel Presentations. Penggunaan proyektor LCD dalam presentasi bisnis
ini juga memiliki keunggulan dan kelemahan, antara lain:
2.
5 Analisis Audiens
Untuk
dapat melakukan presentasi bisnis yang baik, salah satu persyaratannya,
pembicara harus dapat menganalisis audiens (audience analysis) secara
tepat. Ketidaktepatan dalam menganalisis audiens akan membuat pembicara gagal
atau kecewa karena tidak mampu menyampaikan presentasi dengan baik. Oleh karena
itu, dalam menganalisis audiens seorang pembicara harus mampu menjawab enam
pertanyaan mendasar berikut ini.
Siapa
Audiensnya?
Analisis
audiens ini berkaitan dengan kepada siapa seseorang itu berbicara. Semakin
banyak informasi yang dapat diperoleh dari para audiens, pembicara semakin
mudah melakukan presentasi secara tepat. Audiens tersebut dapat ditinjau dari
berbagai hal, misalnya dari sisi pekerjaan atau jabatan, status, pekerjaan,
usia, jenis kelamin, agama, asal daerah, pendidikan, dan sebagainya.
Apa
yang Diinginkan Audiens?
Agar
penyampaian pesan-pesan bisnis sesuai seperti yang diharapkan, pembicara yang
baik perlu mengetahui apa yang diinginkan oleh audiens. Dengan memahami apa
yang menjadi harapan audiens, seorang pembicara tentunya akan berupaya
semaksimal mungkin untuk melakukan presentasi sebaik mungkin, sehingga dapat
memuaskan keinginan audiens.
Dimana
Melakukan Presentasi?
Bagi
pembicara, pemahaman terhadap tempat presentasi dilakukan sangat penting.
Pemahaman tempat presentasi akan membantu pembicara untuk menyusun strategi
yang tepat. Misalnya, apakah tempat presentasi bisnis dilakukan di kota atau
desa; apakah ruangan untuk presentasi ber-AC atau tidak; apakah presentasi
bisnis dilakukan sebelum atau sesudah makan siang; apakah presentasi bisnis
menggunakan podium, meja, atau gaya panggung.
Kapan
Melakukan Presentasi?
Seorang
pembicara perlu memperhatikan secara seksama kapan melakukan presentasi bisnis
(rincian mengenai tanggal, bulan, hari dan jam berapa). Sebagaimana dalam waktu
sehari terdapat berjam-jam ketika Audiens masih “segar”, tetapi juga terdapat
jam-jam saat stamina audiens telah menurun, melemah, bahkan cendrung mengantuk.
Pagi hari sangat baik untuk melakukan presentasi bisnis. Adapun waktu siang
hari setelah makan siang merupakan waktu yang cukup berat untuk presentasi
bisnis, karna audiens cendrung ngantuk.
Mengapa
Melakukan Presentasi?
Sebelum
melakukan presentasi bisnis, seorang pembicara harus mampu menjawab pertanyaan
mengapa harus melakukan presentasi bisnis. Tentunya akan sangat bervariasi
antara seseorang dengan yang lain. Mungkin bagi pembicara yang lainnya bagi
presentasi bisnis dimaksud untuk memberikan alternatif solusi atas merosotnya
omset penjualan buku-buku referensi peguruan tinggi di tanah air akhir-akhir
ini.
Bagaimana
Melakukan Presentasi?
Seorang
pembicara yang satu dengan pembicara dengan pembicara yang lain tentunya
memiliki strategi presentasi bisnis yang berbeda-beda. Misalnya, presentasi
dilakukan dengan memegagang catatan atau naskah lengkap, menggunakan
tranparansioverbead, slide, proyektor LCD, computer atau
multimedia, atau lainnya.
Semakin
banyak informasi yang diperoleh, semakin matang persiapan yang dapat dilakukan.
Oleh karna itu, diharapkan presentasi bisnis yang dilakukan dapat berlangsung
sesuai dengan tujuan yang dikehendaki pembicara.
2.6 Analisis Bahasa Tubuh
Dalam
melakukan presentasi bisnis, sebenarnya bukan saja ucapan atau pembicara yang
menjadi perhatian. Tetapi juga muncul gerakan-gerakan tertentu yang dilakukan
oleh pembicara. Presentasi bisnis termasuk salah satu bentuk komunikasi
nonverbal. Gerakan-gerakan yang sering dilakukan pembicara dalam melakukan
presentasi bisnis antara lain meliputi ekspresi wajah, senyuman, kontak mata,
gerakan tangan, gerakan bahu, gerakan kepala, dan cara berdiri.
Ekpresi Wajah
Ekspresi
wajah adalah salah satu ekspresi tubuh yang dapat memberikan arti senang,
senang, sedih, cemberut, atau marah. Wajah dapat mengekpresikan dirinya dengan
polos, apa adanya tidak perlu ditutup-tutupi. Oleh karna itu saat melakukan
presentasi bisnis seorang pembicara perlu berlatih
bagaimana menampilkan ekspresi wajah untuk mengekspresikan
kesenangan, kesedihan, atau kemarahan terhadap sesuatu.
Senyuman
Menurut
suatu penelitian, orang yang mudah tersenyum lebih bahagia dari pada mereka
yang tidak pernah tersenyum. Para ilmuan membuktikan bahwa dengan tersenyum,
seseorang yang mengeluarkan suatu zat kimia didalam otak, sehingga
ia merasa enak atau senang.
Senyum
dapat mengapus beda pendapat, mengobati perasaan sakit, memulai hubungan,
meyakinkan teman, dan menyampaikan pengahargaan. Dalam presentasi bisnis,
senyum yang polos, tulus dan tidak dibuat-buat dapat membuat penampilan lebih
bersahabat dan membangun hubungan yang lebih akrab terhadap audiens.
Ada
kecendrungan seseorang lebih senang melihat orang lain tersenyum dari pada
cemberut. Oleh karna itu, senyumlah selama melakukan presentasi bisnis memiliki
arti yang sangat penting. Tersenyumlah secara wajar atau secukupnya tetapi
jangan berlebihan.
Kontak Mata
Kontak
mata (eye contact) yang efektif dan efesien adalah ciri-ciri
profesionalitas pembicaraan. Menurut Leonardo da vinci, mata adalah cerminan
jiwa. mata juga menunjukan keyainan diri seseorang. Sedangkan mata yang
setangah tertutup memberikan kesan adanya keraguaan atau kesangsian.
Pada
menit-menit pertama melakukan prsentasi bisnis, kontak mata memiliki makna yang
cukup melakukan prsentasi bisnis tataplah para audiens dengan baik. Jangan
memfokuskan perhatian pada seseorang atau sisi ruangan tertentu, tetapi tataplah
mereka secara merata. Tatapan mata si pembicara keseluruh
audiens menunjukan bahwa ia berharap semua audiens memperoleh perhatian yang
sama. Pandanglah mereka dengan senyuman manis. Hindari ekspresi wajah yang
cemberut.
Gerakan Tangan
Gerakan
tangan sangat membantu dalam melakukan persentasi bisnis yang dapat memperkuat
topik bahasan dan lebih membantu dalam meyakinkan audiens. Gerakan tangan yang
dilakukan oleh pembicara saat persentasi bisnis ada bermacam-macam, sesuai
keinginan pembicara namun harus tetap santun. Salah satu contoh gerakan tangan
oleh pembicara adalah ketika pembicara menggerakkan tangan secara terbuka untuk
menunjukkan kejujuran atau keterbukaan.
Gerakan Bahu
Gerakan
bahu yang dilakukan pembicara dapat menunjukkan bahwa kita sebagai pembicara
dalam persentasi bisnis dalam keadaan siap atau menyerah. Gerakan bahu tegak
yang diiringi dengan kepala mendongak keatas dan menghembuskan nafas
menunnjukkan pembicara dalam keadaan siap, sedangkan gerakan bahu yang terkulai
lemas menunjukkan pembicara sedang tidak bersemangat atau menyerah.
Gerakan kepala
Gerakan
kepala pembicara dalam persentasi bisnis dapat menunjukkan tindakan setuju atau
menolak suatu pernyataan. Seperti ketika kita setuju dengan sebuah pernyataan
gerkan kepala kita adalah dengan menganggukkan kepala, sedangkan ketika kita
menolah sebuah pernyataan maka gerakan kepala kita adalah dengan menggelengkan
kepala.
Cara Berdiri
Berdiri
dalam melakukan persentasi bisnis merupakan hal positif karena posisi pembicara
tampak lebih tinggi dan lebih mudah bergerak serta mengatur pernapasan. Cara
pembicara berdiri didepan audiens akan menentukan keberhasilan pembicara dalam
menyampaikan persentasi. Cara berdiri pembicara yang baik dan benar adalah
berdiri tegap, tegakkan dada dan bernafas dengan perut, condongkan kepalas
sedikit kedepan, buka kedua tangan, dan jangan membungkuk.
2.7 Peninjauan Lokasi
Peninjauan
lokasi sebelum melakukan persentasi bisnis merupakan hal penting karena akan
sangat membantu pembicara ketika melakukan persentasi. Seringkali pembicara
melakukan persentasi tanpa melakukan peninjauan lokasi sebelumnya sehingga
dapat menganggu kelancara persentasi karena tidak menguasai lokasi. Seperti
persedian alat-alat bantu persentasi yang telah disediakan terkdang tidak satu
merek sehingga sulit atau menganggu kelancaran persentasi. Disamping mengetahui
alat-alat bantu persentasi yang akan digunakan, pembicara harus memperhatikan
tata letak untuk tempat duduk dalampersentasi bisnis, tata lampu, podium,
posisi proyektor dan lain sebagainya agar mempermudah dalam menyampaikan
persentasi karena sudah menguasai lokasi.
2.8 Percaya Diri
Salah
satu faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam persentasi bisnis adalah rasa
percaya diri yang kuat dari pembicara ketika menyampaikan persentasi bisnis.
Gemetar
Tangan
dan lutut gemetaran bukanlah disebabkan oleh adanya rasa takut, itu merupakan
suatu proses homeostatic dari badan yang membuang kelebihan
energy. Janganlah mencoba mengendalikan proses ini dengan mencengkram mimbar
atau memasukkan tangan kedalam saku karena akan semakin memperparah masalah.
Gunakan kelebihan energy tersebut secara positif dengan melakukan gerakan tubuh
yang termotivasi oleh apa yang sedang disampaikan kepada audiens. Biarkan
gerakan-gerakan itu terjadi secara wajar.
Bicara Terputus-putus
Jika
saat presentasi bisnis seorang pembicara kehilangan urutan pemikiran atau
terputus-putus, sebaiknya lepaskan kontak mata dengan audiens, ambil nafas
dalam-dalam, hembuskan nafas secara perlahan-lahan, sambil melihat catatan-catatan
kecil. Selanjuntnya, fokuskan perhatian pada apa yang sedang disampaikan dan
dipresentasikan, dan bukannya apa yang terlupakan.
Mulut Kering
Jika
saat pembicara melakukan presentasi bisnis dan terasa mulut kering, sebaiknya
segera meminta disediakan segelas air minum dengan cara langsung atau tidak
langsung. Kalau air minum telah tersedia, pembicara dapat langsung minum
secukupnya. Di samping itu pada saat presentasi bisnis hindari mengunyah permen
atau sejenisnya, karena hal itu dapat mengganggu artikulasi (pengucapan kata)
dan dapat tertelan tanpa sengaja. Hal itu dapat mengganggu presentasi bisnis
yang sedang berlangsung.
Tenggorokan Tersumbat
Apabila
seorang pembicara yang melakukan presentasi bisnis tiba-tiba tenggorokan terasa
tersumbat, sebaiknya belajarlah menguap diam-diam sambil menundukkan kepala,
katupkan bibir, buka bagian belakang tenggorokan, dan tarik udara masuk lewat
hidung. Cara tesrsebut merupakan salah satu bentuk latihan untuk melepaskan
ketegangan yang terbentuk dalam tenggorokan.
Tersengal-sengal
Apa
yang perlu dilakukan jika pada saat melakukan presentasi bisnis, tiba-tiba
pernafasan pembicara terganggu atau tersengal-sengal? Jangan cemas, tundukkan
kepala dan alihkan focus anda dari audiens. Lipatkan lengan kiri menyilang
bagian bawah perut, kendurkan bahu, tarik nafas dalam-dalam ke bagian perut,
hembuskan nafas perlahan-lahan lewat bibir. Latihan pernafasan tersebut akan
dapat membuat anda lebih santai.
Percaya
diri merupakan salah satu prasyarat bagi keberhasilan suatu
presentasi bisnis. Oleh karena itu seseorang pembicara
professional harus selalu mencari berbagai upaya untuk mengembangkan percaya
diri.
2.9 Berlatih Presentasi
Bisnis
Setelah
anda memahami secara garis besar tentang prinsipprinsip presentasi bisnis,
langkah selanjutnya yang sangat penting adalah berlatih (praktik) presentasi
bisnis. Berlatih presentasi bisnis dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan di
dalam organisasi bisnis, mulai dari lingkup kecil (internal) sampai lingkup
yang luas (eksternal).
Dalam
lingkup kecil , misalnya presentasi bisnis tentang rancangan produk baru,
peningkatan efesien kerja karyawan, dan usulan program kerja departemen. Untuk
lingkup eksternal, misalnya presentasi bisnis untuk kerja sama bisnis dengan
pihak lain dan usulan eksansi pabrik.
Agar
presentasi bisnis yang dilakukan oleh pembicara dapat mencapai sasaran nya,
perlu di perhatikan beberapa hal berikut ini.
1. Identifikasi
Audiens.
2. Buatlah pokokpokok
pikiran presentasi bisnis.
3. Tulislah teks presentasi
bisnis secara lengkap.
4. Buatlah rangkuman
teks presentasi bisnis ke dalam subsubjudul.
5. Tulislah kedalam
kartu ukuran kartu pos.
Secara
lebih rinci, bahasan tiap-tiap poin tersebut dapat dijelaskan berikut ini:
1. Identifikasi
Audiens
Langkah pertama yang perlu
diperhatikan dalam melakukan presentasi bisnis adalah mengidentifikasi siapa
audiens Anda. Audiens Anda bisa jadi kalangan manajer (pemasaran, produksi,
keuangan, personalia), kepala departemen, supervisor, atau karyawan. Di samping
apa posisi atau jabatan audiens, seorang pembicara perlu juga mengantisipasi
apa yang diharapkan audiens serta bagaimana solusinya. Pemahaman terhadap
audiens secara tepat akan mempermudah si pembicara dalam melakukan presentasi
bisnis.
2. Menyiapkan
pokok-pokok pikiran
Selain menganalisis siapa
audiensnya, langkah berikutnya yang perlu diperhatikan adalah mempersiapkan
pokok-pokok pikiran yang ingin disampaikan dalam suatu presentasi bisnis. Dalam
hal ini, yang perlu diperhatikan adalah mempersiapkan poin-poin penting apa
saja yang perlu disampaikan dalam presentasi bisnis. Dengan kata lain,
pokok-pokok pikiran tersebut masih bersifat global atau umum sehingga masih
diperlukan adanya pengembangan lebih lanjut.
3. Menulis
Teks Lengkap
Apabila pokok-pokok pikiran
yang ingin disampaikan dalam presentasi bisnis sudah disiapkan, langkah
selanjutnya adalah bagaimana mengembangkan pokok-pokok pikiran tersebut menjadi
lebih rinci sehingga menjadi suatu naskah/teks yang lengkap dan tinggal menyampaikan
dalam suatu forum. Penyiapan teks secara lengkap akan menambah percaya diri
bagi pembacanya. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menyampaikan
materi tersebut kepada audiens dengan cara-cara yang menarik dan tidak
membosankan. Dalam hal ini, seorang pembicara memerlukan seni presentasi yang
baik yang mampu menggugah perhatian audiens.
4. Menyiapkan
Rangkuman ke dalam Sub-sub Judul
Selain menyiapkan teks
lengkap, cara lain yang bisa dilakukan adalah membuat semacam kerangka atau rangkuman
naskah secara garis besarnya. Dalam rangkuman harus mencakup poin-poin penting
yang ingin disampaikan dan dapat dikembangkan sampai pada sub-sub judul. Cara
ini dapat dilakukan bila pembicara termasuk orang yang memiliki cukup pengalaman
dalam menghadapi publik, jadi bukanlah sebagai pemula atau masih taraf belajar.
5. Menulis
ke dalam Kertas Ukuran Kartu Pos
Cara yang terakhir dalam
mempersiapkan presentasi bisnis adalah dengan menuliskan poin-poin penting yang
ingin disampaikan ke dalam kertas berukuran kartu pos. Hal ini dapat dilakukan,
khususnya bagi mereka yang sudah berpengalaman menyampaikan presentasi di
hadapan audiens. Cara ini merupakan yang paling praktis, sederhana, dan
berkesan bersifat informal.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Presentasi
bisnis kerap kali dilakukan dalam dunia bisnis, baik dalam kaitannya dengan
masalah pemasaran, keuangan, personalia, produksi, dan teknologi informasi.
Oleh karena itu, mereka perlu memerhatikan berbagai faktor yang dapat menunjang
keberhasilan presentasi secara efektif.
Presentasi
bisnis memiliki empat tujuan utama yaitu menginformasikan pesan-pesan bisnis,
menghibur audiens, menyentuh emosi audiens, dan memotivasi audiens untuk
melakukan sesuatu. Meskipun dalam prakteknya, suatu perusahaan dapat saja
bertujuan untuk sekedar menyampaikan pesan-pesan bisnis tertentu bagi audiens.
Sebelum
melakukan presentasi bisnis perlu dipersiapkan beberapa hal seperti penguasaan
materi yang ingin disampaikan, penguasaan alat bantu presentasi bisnis,
menganalisa audiens dan menganalisis lingkungan tempat berlangsungnya
presentasi bisnis.
Alat
bantu presentasi bisnis yang ada di pasar saat ini cukup banyak variasinya
mulai dari yang paling sederhana sampai pada alat bantu visual elektronik
dengan teknologi canggih. Sebagai sarana pendukung dalam presentasi bisnis,
alat bantu itu diharapkan mampu memperjelas pemahaman para audiens dalam
menangkap suatu materi dan menarik bagi audiens.
Dalam
melakukan presentasi bisnis, seorang presenter sebaiknya melakukan analisis
audiens baik yang berkaitan dengan apa, siapa, kapan, dan bagaimana presentasi
bisnis itu dilakukan. Selain itu, perlu juga seorang presenter menganalisis
bahasa tubuh yang sebaiknya digunakan, serta peninjauan lokasi secara sekilas.
Satu
hal yang tak boleh dilupakan adalah bagaimana berupaya untuk selalu menumbuhkan
rasa percaya diri dan berlatih melakukan presentasi bisnis.
Referensi:
http://informasiakses.blogspot.co.id/2014/10/analisis-swot-pada-pt-ultrajaya-milk.html
Referensi:
http://informasiakses.blogspot.co.id/2014/10/analisis-swot-pada-pt-ultrajaya-milk.html
Pratminingsih,
Sri Astusi. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Purwanto,
Djoko. 2010. Komunikasi Bisnis Edisi ke-4. Jakarta: Erlangga.
http://situkangtugas.blogspot.co.id/2014/10/tugas-kelompok-makalah-komunikasi.html
http://situkangtugas.blogspot.co.id/2014/10/tugas-kelompok-makalah-komunikasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar