Jumat, 18 Maret 2016

Komunikasi Menurut Ruang Lingkup

BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia pada zaman  modern ini tak mungkin dapat berjalan lancar tanpa kerjasama antar manusia, baik individual maupun dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama antar manusia membutuhkan komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Komunikasi secara lisan dapat dilaksanakan melalui wawancara, percakapan, seminar, rapat, jumpa pers dan lain-lain.

B.      RUMUSAN MASALAH

§  Menjelaskan faktor-faktor komunikasi
§  Menjelaskan macam-macam ruang lingkup komunikasi

BAB II
PEMBAHASAN

Ø  Faktor-Faktor Komunikasi
Secara umum terdapat tujuh factor komunikasi, yang dikenal dengan sebutan “the seven e’s communication”, yaitu:
1. Credibility (kepercayaan)
           Proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor kepercayaan. Dalam hal ini komunikasi terjadi karena antara komunikator dengan komunikan saling mempercayai dan saling memerlukan. Apabila tidak ada kepercayaan maka proses komunikasi tidak akan dapat berlangsung.

2. Context (perhubungan
            Proses komunikasi dipengaruhi oleh faktor perhubungan. Apabila tidak terjadi kontak atau hubungan maka komunikasi tidak akan terjadi. Keberhasilan komunikasi berhubungan erat dengan kondisi dan situasi lingkungan ketika komunikasi berlangsung.

3.  Content (kepuasan)
Komunikasi harus menimbulkan rasa puas dari kedua belah pihak, dan kepuasan tersebut akan tercapai apa bila berita atau pesan yang dikirim oleh komunikator dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan.

4. Clarity (kejelasan)
Faktor kejelasan sangat penting dalam proses komunikasi. Ketidak jelasan suatu informasi atau pesan dapat mengakibatkan interpretasi yang diberikan komunikan akan berbeda dengan yang dikehendaki oleh komunikator. Kejelasan tersebut meliputi kejelasan isi berita, kejelasan tujuan yang hendak dicapai, dan kejelasan kata-kata yang digunakan dalam berkomunikasi.

5.Continuity & consistency (kesinambungan dan konsisten)
Komunikasi dapat berlangsung jika terdapat kesinambungan dan konsistensi atau keajegan hubungan dari kedua belah pihak. Komunikasi harus dilakukan secara terus menerus dan konsisten, selain itu informasi yang disampaikan jangan saling bertentangan.

6.Capability of audience (kemampuan komunikan)
Kemampuan komunikan sangat menentukan dalam proses komunikasi. Dalam hal ini pengiriman berita atau pesan perlu disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman pihak penerima berita. Oleh karena itu komunikator harus menghindari penggunaan istilah-istilah yang tidak lazim dan sukar dipahami oleh komunikan.

7.Channel of distribution (saluran pengiriman berita)
Saluran atau sarana yang dipergunakan dalam pengiriman berita merupakan faktor yang penting dalam proses komunikasi. Agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik perlu dipakai media komunikasi yang biasa dipergunakan oleh masyarakat umum. Media komunikasi tersebut antara lain media cetak (surat, Koran, majalah, bulletin dan buku), media elektronik seperti radio, televisi, telepon dan internet.

Ø  RUANG LINGKUP KOMUNIKASI
Komunikasi yang kita maksudkan disini bukan komunikasi listrik (engineeri), bukan komunikasi floraatau anatomi tubuh (cell communication), bukan komunikasi antarhewan (animal communication), melainkan komunikasi insani (human communication) atau bias disebut komunikasi antarmanusia. Suatu bentuk komunikasi yang dilakukan oleh manusia yang satu dengan manusia yang lainnya yang menjadi kajian ilmu sosial atau ilmu kemasyarakatan .
Dalam ruang lingkup yang lebih terperinci komunikasi yang menggambarkan bagaimana seorang menyampaikan sesuatu lewat bahasa atau symbol-simbol tertentu kepada orang lain. Dimana manusia sebagai pelaku utamanya, baik berlangsung secara tatap muka mapun melalui media. Karena itu disebut komunikasi insani (human communication) atau lebih populer dengan nama komunikasi antarmanusia.
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya ilmu komunikasi Teori dan Praktek menyatakan bahwa ikhtisar mengenai lingkup ilmu komunikasi ditinjau dari komponennya, bentuknya, sifatnya, teknik, modelnya, bidangnya, dan sistemnya sebagai berikut :
1.      Ruang lingkup komunikasi diitinjau dari komponennya
a.      Komunikator (communicator)
b.      Pesan (messege)
c.       Media (media)
d.      Efek (effect)
2.      Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari bentuknya

a.      Komunikasi Personal ( personal Communication)
Komunikasi Personal, secara harfiah dapat diartikan sebagai komunikasi dengan diri sendiri. Hal ini menyangkut proses disaat diri (self) menerima stimuli dari lingkungan untuk kemudian melakukan proses internalisasi. Hal ini sering dijelaskan dengan proses ketika seseorang melakukan proses persepsi, yaitu proses ketika seseorang mengintrepretasikan dan memberikan makna pada stimuli atau objek yang diterima panca inderanya.

b.      Komunikasi kelompok
Secara umum komunikasi antar pribadi dapat diartikan sebagai proses pertukaran makna orang-orang yang saling berkomunikasi. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005)mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok. Contoh komunikasi kelompok yaitu : Ceramah, diskusi panel, seminar, forum, dll.

c.       Komunikasi massa
-          Komunikasi media cetak seperti : suat kabar, majalah dll.
-          Komunikasi media elektronik seperti : Radio, televisi, film dll

d.      Komunikasi media

-          Surat
-          Pamflet
-          Poster
-          Spanduk

3.      Komunikasi ditinjau dari sifatnya
·         Tatap muka (face-to-face)
·         Bermedia (mediated)
·         Verbal/ dengan kata-kata (verbal)

4.      Komunikasi ditinjau dari tekniknya
·         Komunikasi informatif
Komunikasi informatif adalah suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal baru yang diketahuinya. Teknik ini berdampak kognitif pasalnya komunikan hanya mengetahui saja. Seperti halnya dalam penyampaian berita dalam media cetak maupun elektronik, pada teknik informatif ini berlaku komunikasi satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, medianya menimbulkan keserempakan, serta komunikannya heterogen. Biasanya teknik informative yang digunakan oleh media bersifat asosiasi, yaitu dengan cara menumpangkan penyajian pesan pada objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak.
Kendatipun demikian teknik informatif ini dapat pula berlaku pada seseorang, seperti halnya kajian ilmu yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa, namun bersifat relatif, pasalnya pada kajian ilmu tertentu, sedikit banyak telah diketahui oleh mahasiswanya.

·         Komunikasi persuasif
Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku komunikan yang lebih menekan sisi psikologis komunikan. Penekanan ini dimaksudkan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, tetapi persuasi dilakukan dengan halus, luwes, yang mengandung sifat-sifat manusiawi sehingga mengakibatkan kesadaran dan kerelaan yang disertai perasaan senang.
Agar komunikasi persuasif mencapai tujuan dan sasarannya, maka perlu dilakukan perencanaan yang matang dengan mempergunakan komponen-komponen ilmu komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, dan komunikan. Sehingga dapat terciptanya pikiran, perasaan, dan hasil penginderaannya terorganisasi secara mantap dan terpadu. biasanya teknik ini afektif, komunikan bukan hanya sekedar tahu, tapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu      

·         Komunikasi instruktif/koersif
Komunikasi instruktif atau koersi teknik komunikasi berupa perintah, ancaman, sangsi dan lain-lain yang bersifat paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran (komunikan) melakukannya secara terpaksa, biasanya teknik komunikasi seperti ini bersifat fear arousing, yang bersifat menakut-nakuti atau menggambarkan resiko yang buruk. Serta tidak luput dari sifat red-herring, yaitu interes atau muatan kepentingan untuk meraih kemenangan dalam suatu konflik ,perdebatan dengan menepis argumentasi yang lemah kemudian dijadikan untuk menyerang lawan. Bagi seorang diplomat atau tokoh politik teknik tersebut menjadi senjata andalan dan sangat penting untuk mempertahankan diri atau menyerang secara diplomatis.
·        
 Hubungan manusiawi ( human relations)
Hubungan manusiawi merupakan terjemahan dari human relation. Adapula yang mengartikan hubungan manusia dan hubungan antar manusia, namun dalam kaitannya hubungan manusia tidak hanya dalam hal berkomunikasi saja, namun didalam pelaksanaannya terkandung nilai nilai kemanusiaan serta unsur-unsur kejiwaan yang amat mendalam. Seperti halnya mengubah sifat, pendapat, atau perilau seseorang. Jika ditinjau dari sisi ilmu komunikasi hubungan manusia ini termasuk kedalam komunikasi interpersonal, pasalnya komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih dan bersifat dialogis.
Hubungan manusia pada umumnya dilakukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian dan mengembangkan tabiat manusia. Untuk melakukan hubungan manusia biasanya digunakan beberapa teknik pendekatan yaitu pendekatan emosional (emosional approach) dan pendekatan social budaya (sosio-cultur approach).

5.      Komunikasi ditinjau dari tujuannya
·         Perubahan sikap (Attitued change)
Perubahan Sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan sikap masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat

·         Perubahan pendapat (Opinion Change)
Perubahan pendapat yaitu memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan, misalnya dalam informasi mengenai pemilu. Terutama informasi mengenai kebijakan pemerinatah yang biasanya selalu mendapat tantangan dari masyarakat maka harus disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut

·         Perubahan perilaku (Behavior Change)
Perubahan perilaku yaitu kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan perilaku masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat atau mengikuti perilaku hidup sehat.

·         Perubahan sosial (Social Change)
Perubahan Sosial dan partisipasi sosial yaitu emberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pilihan suara pada pemilu atau ikut serta dalam berperilaku sehat, dan sebagainya.

6.      Komunikasi ditinjau dari fungsinya

·         Menyampaikan informasi (to inform)
Memberikan informasi kepada masyarakat. Karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku alamiah masyarakat. Dengan menerima informasi yang benar masyarakat akan merasa aman tentram. Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji secara mendalam sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu pengetahuan. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui kegiatan mass communication.

·         Mendidik ( to educat)
Mendidik masyarakat. Kegiatan komunikasi pada masyarakat dengan memberiakan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, lebih berkembang kebudayaannya. Kegiatan mendidik masyarakat dalam arti luas adalah memberikan berbagai informasi yang dapat menambah kemajuan masyarakat dengan tatanan komunikasi massa. Sedangkan kegiatan mendidik masyarakat dalam arti sempit adalah memberikan berbagai informasi dan juga berbagai ilmu pengetahuan melalui berbagai tatanan komunikasi kelompok pada pertemuan-pertemuan, kelas-kelas, dan sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik masyarakat yang paling efektif adalah melalui kegiatan Komunikasi Interpersonal antara penyuluh dengan anggota masyarakat, antara guru dengan murid, antara pimpinan dengan bawahan, dan antara orang tua dengan anak-anaknya.

·         Menghibur ( to entertain)
Menghibur masyarakat. Perilaku masyarakat menerima informasi selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi sarana hiburan masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini banyak penyajian informasi melalui sarana seni hiburan.

·         Mempengaruhi (to influasi)
Mempengaruhi masyarakat. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk mempengaruhi masyarakat tersebut ke arah perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk mendukung suatu pilihan dalam pemilu dapat dilakukan melalui komunikasi massa dalam bentuk kampanye, propaganda, selebaran-selebaran, spanduk dan sebagainya. Tetapi berdasarkan beberapa penelitian kegiatan mempengaruhi masyarakat akan lebih efektif dilakukan melalui Komunikasi Interpersonal.

7.      Komunikasi ditinjau dari modelnya

·         Komunikasi satu tahap
Model ini merupakan pengembangan dari teori komunikasi jarum hipodermik. Pesan yang disampaikan melalui media massa langsung ditujukan kepada komunikan tanpa perantara, misalnya pemimpin pendapat. Namun, pesan tersebut tidak mencapai semua komunikan dan juga tidak menimbulkan efek yang sama pada setiap komunikan.

·         Komunikasi dua tahap
Disebut komunikasi dua tahap karena model komunikasi ini dimulai dengan tahap pertama sebagai proses komunikasi antarpesona. Model ini menggambarkan bahwa pesan lewat media massa diterima oleh individu (pemimpin pendapat) yang terinformasi (well informed).
Para pemimpin pendapat itu menginterpretasi setiap pesan sesuai dengan frame of referente dan field of experience yang ada pada dirinya.
·         
Komunikasi multitahap
Model komunikasi multitahap menyatakan bahwa dalam laju komunikasi dari komunikator kepada komunikan terdapat sejumlah saluran yang berganti-ganti, artinya beberapa komunikan menerima pesan langsung dari komunikator melalui saluran media massa, lalu menyebarkan kepada komunikan lainnya. Pesan terpindahkan beberapa kali dari sumbernya melalui beberapa tahap

8.      Komunikasi ditinjau dari bidangnya

Komunikasi sosial (Social Communication)
Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi setiap gerak langkah manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain dan lingkungannya.
·         Komunikasi manajemen/organisasional (Managemen / Organizational Communication)
Komunikasi dalam manajemen sangatlah penting dan sangat dibutuhkan, karena manajemen tugasnya untuk mengatur dan mengelola orang lain. Maka dari itu komunikasi berperan penting dalam berhubungan dengan orang lain.
·         
Komunikasi perusahaan (Bussiness Communication)
Komunikasi dalam sebuah organisasi perusahaan biasanya terjadi dalam dua kontek, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan (internal communication) dan komunikasi yang terjadi diluar perusahaan (externalcommunication). Di dalam komunikasi internal, baik secara vertical, horizontal, maupun diagonalsering terjadi kesulitan yang menyebabkan terjadinya ketidaklancaran komunikasi atau dengan katalain terjadi miss komunikasi. Kesulitan ini terjadi dikarenakan adanya kesalahpahaman, adanya sifat psikologis seperti egois, kurangnya keterbukaan antar pegawai, adanya perasaan tertekan dansebagainya, sehingga menyebabkan komunikasi tidak efektif dan pada akhirnya tujuan organisasi pun tercapai

·         Komunikasi politik (Political Communication)
Komunikasi Politik adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesanpolitik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaanpemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Dengan pengertian ini, sebagai sebuah ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah hal yang baru. Komunikasi politik juga bisa dipahami sebagai komunikasi antara "yang memerintah" dan "yang diperintah"

·         Komunikasi antarbudaya (Intercultural Communication)
Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. [1] Menurut Stewart L. Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti rasetnik, atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generas.

·         Komunikasi pembangunan (Development Communication)
Dalam penyelenggaraan pembangunan, diperlukan suatu sistem komunikasi agar terjalin komunikasi efektif dan memiliki makna yang mampu mengarahkan pencapaian tujuan pembangunan. Hal itu perlu sekali dilakukan karena proses pembangunan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Komunikasi pembangunan ini harus mengedepankan sikap aspiratif, konsultatif dan relationship. Karena pembangunan tidak akan berjalan dengan optimal tanpa adanya hubungan sinergis antara pelaku dan obyek pembangunan. Apalagi proses pembangunan ke depan cenderung akan semakin mengurangi peran pemerintah, seiring semakin besarnya peran masyarakat.

·         Komunikasi lingkungan (Environmental Communication)
Komunikasi lingkungan sendiri adalah rencana dan strategi melalui proses komunikasi dan produk media untuk mendukung efektivitas pembuatan kebijakan, partisipasi publik, dan implementasinya pada lingkungan (Oepen, 1999:6). Disini komunikasi lingkungan menjadi komponen yang terintegrasi dalam kebijakan. Definisi komunikasi lingkungan yang lain datang dari Robert Cox dalam bukunya Environmental Communication and the Public Sphere, mengemukakan bahwa komunikasi lingkungan adalah sarana pragmatis dan konstitutif untuk memberikan pemahaman mengenai lingkungan kepada masyarakat, seperti halnya hubungan kita dengan alam semesta. Ini merupakan sebuah media simbolik yang digunakan untuk menciptakan masalah lingkungan dan negosiasi perbedaan respon terhadap permasalah lingkungan yang terjadi. Dengan kata lain komunikasi lingkungan digunakan untuk menciptakan kesepahaman mengenai permasalahan lingkungan

·         Komunikasi tradisional (Traditional Communication)
komunikasi tradisional tampil dalam berbagai bentuk dan sifat, sejalan dengan variasi kebudayaan yang ada di daerah-daerah itu. Misalnya, tudung sipulung (duduk bersama), ma’bulo sibatang (kumpul bersama dalam sebuah pondok bambu) di Sulawesi Selatan (Abdul Muis, 1984) dan selapanan (peringatan pada hari ke-35 kelahiran) di Jawa Tengah, boleh dikemukan sebagai beberapa contoh media tradisional di kedua daerah ini. Di samping itu, boleh juga ditunjukkan sebuah instrumen tradisional seperti kentongan yang masih banyak digunakan di Jawa. Instrumen ini dapat digunakan untuk mengkomunikasikan pesan-pesan yang mengandung makna yang berbeda, seperti adanya kematian,dll.
 kepada seluruh warga masyarakat desa, jika ia dibunyikan dengan irama-irama tertentu


BAB III
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
       Di zaman sekarang Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-sehari. Komunikasi bisa dilakukan dimana saja,dengan siapa saja,dan kapan saja. Dengan berkomunikasi kita bisa lebih tau banyak hal. Komunikasi pun bisa membantu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah.

B.      SARAN
Gunakanlah komunikasi dalam berbagai hal, karena manusia adalah makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain dilingkungannya. Menggunakan komunikasi dalam berbagai hal akan dapat mempermudah semua kegiatan, karena tanpa adanya komunikasi semua kegiatan tidak akan berjalan dengan lancar.


Referensi:
kangandri.wordpress.com/2008/11/07/​teknik-pendekatan-komunikas
Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (Drs. Onong Uchjana Effendy.,M.A. 2003:52-56)
hendramulya.blogspot.com/2009/09/​komunikasi-internasional.htm
edukasi.kompasiana.com/2013/02/18/​komunikasi-lingkungan-534652.html
http://yuliyati44.blogspot.co.id/2013/10/makalah-komunikasi_20.html